Kamis, 09 Februari 2012


Program Keluarga Berencana (KB) memiliki peranan penting untuk menjaga kelangsungan hidup ibu dan menjamin kesehatan bayi. Melalui program KB diharapkan setiap keluarga mampu merencanakan keluarga dengan baik, mengatur jumlah anak yang diinginkan, mengatur jarak kelahiran dan memberi kesempatan ibu untuk terlibat dalam upaya peningkatan pemberdayaan perempuan dalam rangka meningkatkan kualitas dan kesejahteraan keluarga.

Kelangsungan hidup ibu dan bayi dipengaruhi oleh kesehatan dan gizi ibu. Keadaan ini dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap dan perilaku tentang persiapan kehamilan, masa kehamilan, persalinan, pasca persalinan, keluarga berencana dan pola asuh. Oleh karena itu perlu dilakukan perawatan kesehatan ibu dan anak yang dimulai sejak terjadinya pembuahan sampai anak lahir.

Upaya perawatan kesehatan ibu yang dilakukan sebelum dan semasa hamil hingga melahirkan bertujuan agar ibu dan bayi yang dilahirkan sehat dan selamat. Sedangkan upaya kesehatan yang dilakukan sejak lahir sampai anak berusia 6 tahun bertujuan mempertahankan kelangsungan hidup, sekaligus meningkatkan kualitas hidup anak agar mencapai tumbuh kembang optimal, baik fisik, kecerdasan, emosional maupun sosial.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh keluarga dalam memenuhi kebutuhan dasar ibu dan bayi selama masa kehamilan. persiapan dan masa persalinan agar ibu dan bayi dapat sehat dan selamat.

I. MASA KEHAMILAN
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan selama kehamilan oleh ibu, suami dan keluarga, yaitu :

1. Peran Ibu
  • Berupaya memperoleh informasi yang benar tentang kehamilan dari petugas kesehatan, antara lain informasi tentang : kehamilan yang sehat, kebutuhan gizi, kebutuhan akan pelayanan kesehatan, tanda bahaya waktu kehamilan, tanda-tanda persalinan
  • Informasi lain yang sebaiknya diperoleh pada saat periksa kehamilan, antara lain : Keluarga Berencana, inisiasi menyusu dini, hubungan suami-istri yang aman
  • Memeriksa kehamilan ke fasilitas kesehatan minimal 4 kali (1 kali saat trisemester satu / 0-3 bulan, 1 kali saat trisemester dua / 4-6 bulan, 2 kali saat trisemester tiga / 7-9 bulan)
  • Meminum tablet penambah darah 1 tablet sehari selama 3 bulan (90 tablet)
  • Aktif dalam mengikuti kegiatan kelas ibu (bidan dan paramedis terlatih memberi informasi tentang cara massage payudara)
  • Menjaga kondisi tubuh dan kehamilan agar tetap sehat dengan cara mengkonsumsi gizi secara seimbang sesuai kebutuhan ibu hamil (dua kali lebih banyak dari biasa dan tambahkan makanan selingan, memasak dengan menggunakan garam beryodium, istirahat yang cukup, menjaga kebersihan diri, berupaya mendapatkan pelayanan kesehatan
  • Memperbayak amal ibadah sesuai agamanya
  • Menstimulasi - merangsang bayi yang ada dalam kandungan dengan berbagai cara (mengelus-elus perut, mendengarkan musik, mengajak bicara)
  • Tidak mengkonsumsi obat tanpa berkonsultasi dengan dokter atau petugas kesehatan
  • Tidak merokok dan tidak mengkonsumsi makanan - minuman yang dapat membahayakan bagi kehamilan dan mempunyai efek samping bagi janin yang dikandungnya
  • Ibu tidur memakai kelambu, jangan memakai obat nyamuk bakar atau semprot
  • Bersama suami dan keluarga menyipakan keperluan dirinya dan bayi ketika kandungan berusia 7 bulan
  • Bersama suami dan anggota keluarga merencanakan persalinan di fasilitas kesehatan
  • Segera mengunjungi petugas kesehatan apabila timbul masalah lain pada kehamilan (seperti batuk lama, lemah, jantung berdebar-debar, gatal-gatal pada kemaluan dan keluar keputihan)
  • Mempersiapkan fisik, mental dan emosi untuk menghadapi persalinan

2. Peran Ayah
  • Membantu istri memperoleh informasi yang benar tentang kehamilan
  • Memfasilitasi istri untuk dapat menjalankan nasehat dari tenaga kesehatan
  • Mendorong dan mendampingi istri memeriksa kehamilan
  • Turut menjaga kondisi istri selama kehamilan agar tetap sehat dan bahagia dalam menjalani kehamilan dan mempersiapkan persalinannya
  • Bersama istri memperbanyak amal ibadah sesuai dengan agamanya
  • Bersama istri merangsang / menstimulasi bayi yang ada dalam kandungan dengan berbagai cara (mengelus-elus perut,mendengarkan musik, mengajak bicara)
  • Memastikan istri untuk tidak mengkonsumsi obat tanpa berkonsultasi dengan dokter atau petugas kesehatan
  • Memastikan istri tidak merokok dan tidak mengkonsumsi makanan - minuman yang dapat membahayakan bagi kehamilan dan mempunyai efek samping bagi janin yang dikandungnya
  • Memastikan istri untuk tidur memakai kelambu, tidak memakai obat nyamuk bakar atau semprot
  • Memberi perhatian lebih kepada istri selama kehamilan, berupaya untuk membuat istri sehat dan bahagia serta membantu istri mengerjakan pekerjaan rumah tangga sehari-hari
  • Merencanakan tempat persalinan, biaya persalinan, tenaga, kendaraan yang akan digunakan, memberikan donor darah dan memberikan perhatian untuk menguatkan mental dan emosional istri menghadapi persalinan
  • Mengetahui perkiraan tanggal persalinan
  • Menjadi suami SIAGA (SIAP-ANTAR-JAGA)

3. Peran Anggota Keluarga
  • Mengingatkan dan membantu ibu hamil untuk dapat menjalankan nasehat dari tenaga kesehatan
  • Mendamping ibu hamil memeriksa kehamilan bilamana diperlukan
  • Turut menjaga kondisi ibu hamil selama kehamilan agar tetap sehat dan bahagia dalam menjalani kehamilannya dan mempersiapkan persalinannya
  • Memberi kesempatan ibu hamil memperbanyak amal ibadah sesuai dengan agamanya
  • Mengingatkan ibu hamil untuk tidak mengkonsumsi obat tanpa berkonsultasi dengan dokter atau petugas kesehatan
  • Mengingatkan ibu hamil untuk tidur memakai kelambu, tidak memakai obat nyamuk bakar atau semprot
  • Memberi perhatian lebih kepada ibu hamil selama kehamilan, berupaya untuk membuat ibu hamil sehat dan bahagia serta membantu ibu hamil mengerjakan pekerjaan rumah tangga sehari-hari
  • Mendorong agar ibu hamil dan anggota keluarga lainnya berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

[@agungcherry]

Tagged: ,

1 komentar: